Sejarah Singkat Tentang Alas Kaki
Model Sepatu Primitif |
Calceus (Sebutan Sepatu dari orang Mesir Kuno) |
Pada masa
Yunani dan Romawi Kuno, alas kaki merupakan salah satu penunjang
kegiatan sehari-hari mereka. Alas kaki juga merupakan suatu gaya busana
elegan bagi mereka. Pada saat itu, banyak jenis alas kaki yang di
gunakan oleh mereka. Berikut adalah jenisnya:
- Baxa atau Baxaea: Sandal yang dibuat dari anyaman daun palem. Biasanya, sandal ini digunakan oleh kalangan bawah dan pendeta. Sandal ini juga memiliki kemiripan dengan sandal orang-orang Mesir kuno (di tulis oleh Apuleius). Pengrajin sendal di sebut baxearii / solearii.
- Solea: Alas kaki ringan yang dipakai di dalam rumah
- Calceus: Alas kaki yang dipakai di luar rumah
- Soccus: Alas kaki yang menutupi bagian atas kaki. Di gunakan di dalam rumah sebagai slipper atau selop di kebudayaan Barat.
- Cothurnus: Sepatu boot yang menunjukan semua jemari kaki. Cothurnus juga di buat lebih tebal dengan gabus untuk kebutuhan penunggang kuda, aktor drama tragedi, pemburu, dan bangsawan yang ingin terlihat gagah dan tinggi.
- Caligae: Sepatu dari tali yang talinya sampai mengelilingi betis.
Di jaman Yunani dan Romawi Kuno juga terdapat ciri khas jenis sepatu (caligae). Sepatu
mereka terdapat tali-tali yang mengelilingi betis. Biasanya setelah
peperangan dan mengalami kemenangan, para prajurit menempelkan paku dari
perunggu, perak atau emas pada sepatu mereka.
Caligae 1 |
Caligae 2 |
Caligae di Meseum Arkeologi Perancis |
Perkembangan Sepatu Sesuai Jaman
1. Plimsolls
Sepatu yang pertama kali di buat beralaskan sol karet di buat pada tahun 1800
2. Keds (1916)
Keds (dibaca:
Kets) adalah merk dari Amerika yang memperkenalkan sepatu beralaskan sol
karet dengan badan yang terbuat dari kanvas. Keds di buat pertama kali
pada tahun 1916 oleh U.S Robber Company (Lalu mengganti nama menjadi
Uniroyal, lalu Uniroyal Goodrich, dan yang di kenal sekarang yaitu
Michellin) lalu merk ini di beli oleh Stride Rite dan terakhir di miliki
oleh Collective Brands.
Nama Keds
tadinya akan di beri nama Peds, yang dalam bahasa Latin artinya "kaki".
Tetapi hal itu tidak terjadi karena brand itu sudah terpakai. Pada tahun
1917, Keds di beri nama lain yaitu Sneakers, karena bahannya yang halus
dan pada saat itu terjadi produksi massal dikarenakan masyarakat sangat
senang dengat merk ini.
Tahun 1960-1970, keds mengeluarkan sepatu khusus atlet yang
di namakan Pro-Keds. Kebanyakkan sepatu ini menjual sepatu basket. Di
India, Keds sudah menjadi panggilan semua sepatu atlet.
Pada tahun 1990
hingga 2008, Keds sempat dilupakan pada tahun 1990an, tetapi tahun
2000, penjualan pun naik drastis akibat pengeluarkan "The Champion"
sneaker kulit berwarna putih dan hitam yang laku di pasaran. Lalu
membuka Keds Studio yang dapat dimanfaatkan pembeli untuk mendesign
sepatu nya sendiri dengan menambahkan gambar atau tulisan yang dia mau.
Dan terakhir, pada tahun 2008, Keds mengeluarkan produk Keds Green yang
ramah lingkungan. Keds mengeluarkan sepatu yang mengandung 20% karet sol
daur ulang, tinta yang tidak beracun atau ramah lingkungan, eyelets bebas nikel, dan tali sepatu yang terbuat dari 100% daur ulang Polyethylene Terephthalate (PET),
3. Converse
Convers Jaman Dahulu |
Penemu atau Pembuat Converse |
Titik balik
perusahaan ini adalah ketika tahun 1917, Converse All Star Basket Shoe
di perkenalkan. Kemudian pada tahun 1921, seorang pemain basket bernama
Charles H. "Chuck" Taylor mengeluh akan kakinya yang sakit. Lalu,
Converse memberikan Chuck pekerjaan, yaitu menjadikan nya seorang Salesman sekaligus duta besar untuk mempromosikan Converse ke seluruh Amerika. Sedangkan pada tahun 1923, tanda tangannya pun tertera di patch All Star. Chuck berkerja sampai 1969 sebelum kematiannya.
Pada tahun
1940an, Converse memproduksi sepatu untuk orang-orang militer karena
pada masa itu adalah masa Perang Dunia. Pada akhirnya karena Converse
berkembang pesat sebagai iconic brand, perusahaan tersebut membeli hak merek dagang sepatu Jack Purcell dari B.F Goodrich pada tahun 1970.
4. Adidas dan Puma
Sejarah merek
sepatu yang sangat terkenal ini di mulai pada tahun 1920 oleh Adi
(Adolf) Dassler di rumang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler
membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olah raga. Karena
tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis
kecil-kecilan pun membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan
saudaranya Rudolf Dassler mendirikan "Dassler Brothers OGH" yang
nantinya akan menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Bassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.
Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu "Puma dan Adi membuat merk "Adidas". Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kara nama belakang Dassler yaitu "das" sehingga menjadi kata Adidas. Nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler. Tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf menjadi Adi. DI dukung oleh bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari acara olahraga seperti Olimpiade atau sepak bola, karena loga 3 sripes mereka mudah dikenali dari jauh. Ia pun mendaftarkan logo 3 Stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namu menjadi logo.
4. Adidas dan Puma
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Bassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.
Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu "Puma dan Adi membuat merk "Adidas". Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kara nama belakang Dassler yaitu "das" sehingga menjadi kata Adidas. Nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler. Tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf menjadi Adi. DI dukung oleh bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari acara olahraga seperti Olimpiade atau sepak bola, karena loga 3 sripes mereka mudah dikenali dari jauh. Ia pun mendaftarkan logo 3 Stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namu menjadi logo.
5. Nike
Philip Knight |
Nike adalah nama yang berbasis dewi Yunani yang berarti kemenangan. Merek sepatu yang memiliki slogan "Just Do It" ini didirikan oleh atlet sekaligus pengusaha Oregeon bernama Philip Knight pada tahun 1964. Philip yang mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaing dengan Puma dan Adidas yang kemudian mendominasi pasar sepatu di Amerika Serikat. Keuntungannya, tenaga kerja Jepang dapat dibayar murah, sehingga harga sepatu Nike ini memiliki harga yang lebih terjangkau.
Lambang Nike dari Tahun ke Tahun |
Pada tahun
1970, Nike hanya memproduksi sepatu untuk profesional, tapi karena
Philip memperhatikan revolusi sepatu, akhirnya di buatlah sepatu untuk
pelari non-professional. Pada tahun ini, Philip juga berusaha untuk
memperluas tempat pemasarannya dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion yang dapat menarik pembeli mulai dari range anak-anak sampai dewasa.
Pada tahun
1979, perusahaan telah menguasai setengah pasar di Amerika Serikat dan
dengan memperoleh pendapatan sebesar US $ 149 juta. Pada pertengahan
1980, posisi perusahaan tampaknya tak tergoyahkan, namun secara mendadak
muncul serangan dari pihak saingan yaitu, Reebok. Tapi pada tahun 1990
Nike kembali memimpin perusahaan, terutama karena pengenalan dari sepatu
"Air Jordan" yang didukung oleh bintang basket Michael Jordan.
contoh Air Jordan |
Saat ini, Nike
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu oleh rada
dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olah raga.
Pada tahun 2006-sekarang, sepatu wedges, heels merupakan
sepatu yang digemari oleh para wanita. Brand untuk sepatu sekarang
sudah sangat banyak sekali. Mulai dari Jimmy Choo, atau brand-brand
khusus sepatu lainnya. Lalu brand-brand yang tas juga mengeluarkan
sepatu, contohnya Chanel, Tory Burch dan lain lain. Bahkan artis di luar
negri atau pun di dalam negri sudah mengeluarkan sepatu dengan brand
yang mereka buat. Berikut ini merupakan 12 brand terbaik yang di miliki
artis luar negri:
Walaupun
harganya lumayan mahal jika di rupiahkan, tetapi karena di luar negri
khususnya Amerika dan Canada, sepatu-sepatu ini memiliki harga yang
terjangkau atau affordable. Selain itu, warga lokal indonesia juga tidak kalah kreatif. Walaupun brand belum se-booming atau seterkenal brand-brand luar negri yang tertera diatas, brand lokal ini memiliki kualitas yang baik. contohnya:
1. Kloom Clogs
2. Amante
3. Yongki Komaladi
4. Naima
5. Up Shoes
6. Pla
7. Wondershoe
8. Rotelli
8 brand lokal
ini merupakan brand pilihan yang menurut wolipop.com berkualitas.
Sebetulnya sangat banyak brand-brand lokal jika kita sering mengunjungi local event seperti Brightspot, Indonesia's Fashion Week dan lain-lain. Atau online shops yang menjual banyak local brands seperti Suteki, Adorableprojects, Selittoes, Mozze, Melissa dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar